Berjodoh dengan iklim mikro

asmiraliaa
3 min readMay 15, 2024

--

Iklim mikro adalah kondisi iklim yang berada pada skala kecil satuan luas suatu lahan, biasanya mencakup area yang terbatas seperti di sekitar tumbuhan, bangunan, atau bahkan di dalam suatu ruangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim mikro meliputi suhu udara, kelembaban, sinar matahari, angin, dan curah hujan. Perubahan kecil dalam faktor-faktor ini dapat menciptakan perbedaan yang signifikan dalam iklim mikro, yang dapat berpengaruh pada kehidupan tanaman, hewan, dan manusia di sekitarnya.

Kadang kita kalau ke kampus-kampus besar yang pohonnya banyak, suka heran kok lebih dingin ya daripada yang ada di pintu masuk? kadang sampai ngerasa kalau kita ada di lokasi yang berbeda, padahal kondisi suhu di area itulah yang disebut iklim mikro.

Universitas Hasanuddin adalah kampus tempat saya menimba ilmu Strata 1, tempatnya juga bisa dikatakan iklim mikro. Di Makassar hanya ada 7-8 % yang termasuk dalam Ruang Terbuka Hijau (RTH), sangat kurang dari ketentuan yang mengharuskan ada 30 % RTH. 7-8 % inipun disokong dengan keberadaan Universitas Hasanuddin.

Semua kota dan kabupaten di Indonesia memiliki iklim mikro. Iklim mikro adalah kondisi iklim yang terjadi pada skala kecil dan sangat lokal, seperti di sekitar tumbuhan, bangunan, atau wilayah tertentu dalam kota atau kabupaten. Karena iklim mikro ditentukan oleh berbagai faktor seperti vegetasi, topografi, penggunaan lahan, dan aktivitas manusia, setiap lokasi di Indonesia memiliki potensi untuk memiliki iklim mikro yang unik.

Contoh Iklim Mikro di Beberapa Kota atau Kabupaten di Indonesia:

Jakarta: Jakarta memiliki banyak iklim mikro karena adanya variasi dalam penggunaan lahan, dari daerah perkotaan padat hingga taman kota. Suhu dan kelembaban di sekitar taman kota atau area dengan banyak pohon biasanya lebih sejuk dibandingkan dengan area yang dipenuhi beton dan aspal. Universitas Indonesia bisa menjadi salah satu contoh iklim mikro juga.

Bandung: Di Bandung, perbedaan iklim mikro dapat ditemukan antara daerah dataran tinggi dan pusat kota. Wilayah dataran tinggi seperti Lembang memiliki suhu yang lebih rendah dan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan pusat kota Bandung yang lebih padat dan panas.

Bali: Di Bali, iklim mikro bisa sangat bervariasi antara kawasan pantai, perbukitan, dan pedesaan. Misalnya, iklim di sekitar sawah di Ubud akan berbeda dengan iklim di sekitar pantai di Kuta.

Yogyakarta: Perbedaan iklim mikro juga terjadi di Yogyakarta, antara kawasan Malioboro yang padat dan area perbukitan seperti Kaliurang yang lebih sejuk.

Terakhir, Bogor. Bogor terkenal dengan curah hujan yang tinggi, namun iklim mikro di kebun raya atau hutan kota Bogor berbeda dengan iklim di area permukiman atau pusat kota yang lebih terbangun.

4 hari yang lalu saya mengunjungi calon kampus saya di program magister IPB University, juga merupakan iklim mikro. IPB University (Institut Pertanian Bogor) merupakan salah satu institusi pendidikan dan penelitian terkemuka di Indonesia yang fokus pada bidang pertanian, kehutanan, dan lingkungan hidup. Universitas ini memiliki peran penting dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan terkait iklim mikro. Suasananya sangat sejuk dan penuh damai.

Aku selalu memilih kampus dengan keberadaan iklim mikro yang mendukung mentalku dalam kondisi baik. Setelah Unhas, semoga aku berjodoh dengan IPB University

Perlu kita sadari bahwa setiap kota atau kabupaten di Indonesia pasti memiliki berbagai iklim mikro yang dipengaruhi oleh faktor lokal. Tidak ada kota atau kabupaten yang homogen dalam hal iklim mikro, karena variasi lingkungan, penggunaan lahan, dan faktor lainnya menciptakan kondisi iklim mikro yang unik di setiap lokasi.

--

--

asmiraliaa
asmiraliaa

Written by asmiraliaa

from limited story to unlimited action

No responses yet